Belajar Mengelola Stres Untuk Hidup Lebih Bahagia

Kesehatan Mental
Dyah Ayu Annisa
31 Agt 2020

Coba deh yang baca artikel ini tunjuk tangan, siapa yang nggak pernah ngalamin stres, pasti gak ada kan. Yup hampir semua orang pasti tidak luput dari yang namanya stres, entah itu karena masalah besar atau bahkan masalah kecil pun kalau berlarut-larut gak selesai bisa bikin kita stres juga bukan. Apalagi di situasi pandemi seperti saat ini yang menganjurkan masyarakat untuk tinggal dirumah, sering memicu munculnya stres.

Stres sebenarnya adalah sesuatu yang wajar di kehidupan kita, stres adalah respon otak dan tubuh kita terhadap setiap perubahan. Tubuh bereaksi terhadap perubahan ini dengan tanggapan emosional, fisik, dan mental.

Stres juga berbahaya loh guys kalo dibiarin, bisa bikin kita nggak produktif dalam melakukan pekerjaan dan bisa juga bisa memicu gangguan mental dan kesehatan. Terus, biasanya apa nih yang kalian lakuin kalau kalian lagi stres banget, jalan-jalan, nonton, atau sekadar nongkrong di cafe. Kalau dengan ngelakuin kegiatan itu udah bisa bikin mood kalian bangkit lagi bagus dan lanjutkan.

Nah, kali ini Satu Persen bakalan bahas tentang mengelola stres dengan menerapkan manajemen stres sehingga harapannya bisa sedikit membantu kalian saat menghadapi stres.

Mengenal stress dan penyebabnya

Sebelum membahas manajemen stres ada baiknya kamu paham dulu sih tentang stres dan penyebabnya, supaya mendapat penanganan yang tepat. Stres sendiri merujuk pada persepsi psikologis tentang “tekanan” saat menghadapi masalah misalnya, dan respon tubuh terhadapnya.

Selain itu stres juga melibatkan banyak sistem dari metabolisme otot hingga memori. Persepsi ini nantinya memicu sistem respon otomatis, yang dikenal dengan respon 'melawan-atau-lari' yang diaktifkan oleh sinyal hormonal.

Stres biasanya bisa muncul karena adanya peristiwa yang memicu baik itu internal dan eksternal. Misalnya tiba-tiba dimarahi terus terancam kehilangan pekerjaan, pekerjaan menumpuk jadi bingung membagi waktu, bingung mikirin utang, dan sebagainya.

Peristiwa ini kemudian memicu aliran hormon, termasuk adrenalin dan kortisol, yang melonjak ke seluruh tubuh. Hormon ini berfungsi meningkatkan detak jantung dan sirkulasi darah untuk mendukung tindakan cepat, memobilisasi lemak dan gula untuk energi, memusatkan perhatian untuk melacak bahaya, mempersiapkan otot untuk bergerak, dan banyak lagi. Lalu memunculkan respon untuk menyelesaikan masalah.

Tanda-tanda kalau kamu sedang mengalami stres biasanya kamu insomnia, sakit perut, otot tegang, jantung berdegup kencang, susah berkonsentrasi, kelelahan.  Kalau kamu sudah mengalami tanda-tanda ini kamu bisa menerapkan manajemen stres untuk meredakannya, yang akan dibahas selanjutnya ya.

Kunci manajemen stres

Dilansir dari Psychology Today, Tchiki Davis, seorang psikolog, memberikan lima kunci cara untuk memanage stres di setiap tempatnya.

  1. Cari tau cara mengurangi stres di tempat kerja

Kalau stres-mu karena pekerjaan, coba deh pikirkan untuk ganti pekerjaan sesuai passionmu, negosiasi untuk ganti kelompok kerja/atasan jika ini memberatkanmu. Atau pertimbangkan untuk mengambil cuti panjang, liburan diakhir pekan. Membagi pekerjaan dengan rekan kamu untuk mengurangi beban kerja. Explore pilihan apa yang menurutmu nyaman.

2. Explore cara mengurangi stres di rumah

Berada di rumah juga gak jarang malah bikin stres loh guys, ini biasanya banyak terjadi di masa pandemi seperti saat ini. Saat wfh kamu dituntut untuk tetap bekerja untuk kantor dan mengerjakan pekerjaan rumah. Bagi sebagian orang yang tidak bisa mengatur waktu, jam istirahat mereka malah jadi korban, sehingga tidak jarang membuat stres.

Nah coba deh cari cara untuk mengatasi stres di rumah. Apakah itu dengan nonton film, berjalan-jalan keliling kompleks, olahraga, memasak makanan kesukaan, dll. Kamu juga bisa mengkomunikasikan dengan anggota keluargamu kalau ada pekerjaan kantor yang harus kamu selesaikan, sehingga meminta yang lain untuk melakukan pekerjaan rumah.

3. Explore cara mengurangi stres mental

Kalau kamu sudah mencoba untuk mencari tahu apa yang membuatmu stres, tapi tidak menemukan jawaban. Coba deh buat melihat secara jujur keyakinan, nilai, dan perspektif kamu tentang kehidupan. Cobalah untuk lebih kooperatif, penyayang, perhatian sama orang lain, ramah, baik hati, dan positif. Stres kita berkurang saat kita relatif terbuka dan fleksibel, daripada tegang. Dan stres kita pasti berkurang saat kita bahagia atau bersenang-senang bukan.

4. Lakukan pendekatan “sehat” untuk mengurangi stres

Biasanya orang cenderung lebih mudah melewati masa stres jika fisik-nya sehat, kamu bisa coba lakukan contoh-contoh berikut.

  • Makan makanan bergizi atau melakukan “diet mediterania” yang dikenal dengan diet sehat. Seperti banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, minyak zaitun, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, dan ikan. Kamu juga boleh menambahkan porsi kecil ayam, telur, keju, dan yogurt, serta hindari daging merah. Diet ini menganjurkan agar kita menghindari kelebihan gula, soda, makanan olahan, biji-bijian olahan, daging olahan, dan lemak trans.
  • Olahraga, olahraga ini baik untuk meningkatkan hormon serotonin yang membuat kita merasa bahagia, sehingga dapat membantu untuk menghilangkan stres. Lakukan olahraga ringan terlebih dahulu seperti berjalan kaki.
  • Tidur yang cukup, kita dianjurkan untuk tidur 7-8 jam setiap malam, tetapi akan bergantung menurut usia, jenis kelamin, intensitas aktivitas fisik, dan kebiasaan. Dengarkan tubuh kamu, jika sudah merasa lelah, tidurlah.
  • Beristirahatlah dari teknologi. Salah satu pemicu stres paling umum adalah melihat dunia digital. Pancaran layar hp atau laptop juga menimbulkan ketegangan mata dan sakit kepala.
  • Bersosialisasi. Terkadang kita terlalu banyak berselancar di dunia maya hingga lupa kalau kita hidup di dunia nyata. Jangan lupa untuk bertemu dengan temanmu di dunia nyata. Selain itu bersosialisasi juga efektif supaya kamu bisa menceritakan keluh kesahmu dan meminta saran mereka ketika kamu sedang ada masalah.

5. Pelajari teknik relaksasi untuk mengurangi stres

Beberapa teknik yang bisa kamu lakukan seperti:

  • Menarik napas dalam-dalam
  • Menyalakan musik yang menenangkan ketika bekerja dan bersantai, kalau aku merekomendasikan untuk mendengarkan musik klasik dari Mozart, Chopin, dan Beethoven.
  • Latihan meditasi, kamu bisa memulainya dengan menutup mata sambil menarik napas dalam-dalam. Hitung napas saat menghembuskan napas secara perlahan untuk membantu menenangkan pikiran yang gelisah.
  • Mandi air panas atau berendam di bak mandi air panas. Air panas memberikan sensasi menenangkan dan melemaskan otot.
  • Lakukan hal kreatif yang kamu sukai. Seperti membuat sketsa, menyanyi, menari, membuat perhiasan, berkebun, dll.

Nah kamu bisa coba praktekin langkah-langkah management stress yang udah Satu Persen berikan buat kamu. Tapi kalau kamu mengalami stres berkepanjangan, terus sudah mengganggu kehidupan sehari-harimu, lebih baik kamu mengkonsultasikannya.

Kamu bisa konsultasi di layanan mentoring Satu Persen  yang akan membantu kamu buat keluar dari stres berkepanjangan. Udah banyak juga loh yang sukses balik ke kehidupan normal mereka setelah ikut mentoring, yuk liat testimoni-nya di blog atau di instagram @satupersenofficial. Coba juga Tes Tingkat Stres gratis dari Satu Persen supaya kamu memiliki gambaran mengenai stres yang kamu alami.

Jangan lupa juga follow instagramnya buat dapat informasi menarik buat diskon mentoring yah :) dan juga cek YouTube Channel Satu Persen buat liat video penting tentang kesehatan mental, pengembangan diri, karir, dan masih banyak lagi. Sekian dari aku, semoga artikel ini membantu :)

Referensi

Stoler, Diane Robert. (2020). Are You Stress Out? Psychology Today. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-resilient-brain/202006/are-you-stressed-out

David, Tchiki. (2020). How to Relieve, Manage,and Overcome Stress. Psychology Today. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/click-here-happiness/202001/how-relieve-manage-and-overcome-stress

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.