3 Cara Buat Hidup Lebih Tenang dengan Filosofi Eksistensialisme

Filosofi
Ocky Jhon
20 Sep 2023

Gue sering banget denger orang yang lagi overthinking. Overthinking soal masalah kekhawatiran sama masa depan, overthinking bingung sama tujuan hidup, pokoknya overthinking banyak hal deh. Dan menurut gue, ini wajar banget juga. Cuma walaupun wajar, ada kok beberapa hal yang bisa lo lakuin biar hidup lo lebih tenang.

Jadi di artikel ini, gue bakal bahas 3 cara lebih tenang dari pandangan filosofi eksistensialisme dan beberapa filsuf-filsuf terkenalnya. Jadi, baca sampai habis ya.

Dunia itu absurd, kalo kata Albert Camus.

Camus emang gak pernah bilang bahwa dia adalah seorang existentialist. Bahkan dia gak suka dan menolak eksistensialisme, katanya sih gitu. Tapi banyak dari karyanya adalah merupakan karya klasik di aliran eksistensialisme.

Ya, dunia itu absurd. Dan manusia tuh emang kerjaannya overthinking. Karena kita basically hidup di dunia tanpa diajarin dan tanpa tahu tentang tujuan hidup kita, mau ke mana sih kita, dan sebenernya hidup ini buat apa.

Well, ada yang bilang tujuannya bisa dikaitkan sama agama, sama passion, sama social impact. Tapi ya pada akhirnya emang jadi keputusan masing-masing orang untuk milih jalan manapun, meskipun ya pada akhirnya semua orang juga bingung sih kalo ditanya “tujuan hidup lo apa”, mungkin termasuk lo juga.

Nah anyway, kita semua udah tahu ya: “Udah tau dunia absurd, terus gimana caranya gue tetap bisa ngejalanin hidup ini?” Tanpa overthinking, tanpa stress… apakah ketika kita menemukan ketiadaan makna, harus bunuh diri aja gitu? Kalau kata Camus.

Pertama, menerima kalau dunia itu absurd dan kita nggak bisa ngapa-ngapain. Jadi, daripada lo berusaha memahami dunia ini, kita emang perlu terima kalau ada beberapa hal yang kita gak bakal bisa pahami dan fokus buat menjalani hidup kita ini.

Daripada fokus ke “apa ya makna gue hidup di dunia ini” atau “Kenapa ya gue overthinking melulu soal hal ini?”; kita terima aja kalau ya, mungkin kita bisa aja nggak menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi.

Cuma bukan berarti lo nggak bisa cari pertolongan ya, kalo emang lo perlu banget nih cari bantuan soal overthinking lo atau masalah-masalah yang muncul di hidup lo; lo juga ada opsi buat mencari bantuan ke Mentor Satu Persen. Gue rasa emang gak bakal menyelesaikan semuanya di saat itu juga, tapi mungkin lo bisa dapet arahan atau insight yang bisa membantu lo menghadapi masalah-masalah absurd di dunia ini.

Karena balik lagi kata Albert Camus: “Kesadaran kalau hidup ini absurd bukan sebuah akhir kehidupan kok, tapi ini adalah permulaan buat kita jalanin hidup.”

Kita masuk nih cara kedua, yang sebenernya masih ada hubungannya sama pertama. Yaitu fokus buat jalanin hidup yang autentik.

Nah sebenernya interpretasi autentik ini bisa macem-macem dan diinterpretasikan berbeda, tapi secara umum sih autentik ini adalah gimana lo ngejalanin hidup lo sesuai nilai yang lo anut, walaupun ada tekanan dari luar diri lo.

Terakhir, ketahuilah kalau lo punya tanggung jawab 100% akan seluruh hal yang lo lakukan.

Salah satu ciri khas dari filosofi eksistensialisme lainnya adalah kebebasan itu selalu datang dengan tanggung jawab. Segala keputusan atau pilihan yang lo ambil, perlu lo pertanggungjawabkan.

Termasuk ke awal tadi. Mungkin dunia absurd dan mencari makna hidup emang mustahil, makanya kita punya kebebasan buat menentukan sendiri bagaimana cara kita mau menjalani hidup kita.

Misalnya, lo kebingungan tentang apa yang mau lo lakukan pas lulus kuliah sekarang karena banyak banget opsi dan pilihan yang lo bisa ambil. Lo jadi bingung dan mempertanyakan sebenernya pilihan mana nih yang bakal membuat lo menjalani hidup lo penuh dengan makna.

Filsuf eksistensialisme bakal jawab, sebenarnya nggak ada pilihan yang benar. Pilihan yang benar adalah pilihan yang lo pilih dan lo jalani secara sadar dan punya tanggung jawab 100% terhadap hal itu.

Kok jadinya pertanyaan gue soal filosofi eksistensialisme ini jadi makin bikin gue mempertanyakan hidup ya?

Wajar kok. Karena mungkin kita jarang banget buat diajarin buat menerima kalau banyak hal dunia ini yang perlu kita terima dan fokus buat jalanin aja. Jadi, kalau lo butuh bantuan buat pelan-pelan prosesnya, lo bisa ke Mentor Satu Persen. Mentor kita bakal bantu dengan dengerin masalah yang lo lagi alami dan kira-kira cara praktis apa yang bisa lo lakukan buat ngadepinnya.

Terakhir dari gue, walaupun hidup yang dijelasin lewat lensa filosofi eksistensialisme ini cukup berat, tapi bukan berarti kita nggak bisa jalanin hidup dengan santai kok. Balik lagi, gak ada pilihan yang benar buat gimana cara jalanin hidup; kecuali kita yang milih dan jalanin.

Gue Jhon dari Satu Persen. Thanks!

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.