Cara Mengatasi Gap antara Karyawan Gen Z dan Boomer di Perusahaan

Strategi
Product Satu Persen
1 Feb 2024

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dan Baby Boomer, yang berusia antara 57 hingga 75 tahun saat ini, adalah dua kelompok karyawan yang sering ditemui di tempat kerja saat ini. Kedua generasi ini memiliki perbedaan signifikan dalam sikap, nilai-nilai, dan preferensi, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam kolaborasi dan komunikasi di antara mereka. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang efektif, perusahaan dapat mengatasi gap antara karyawan Gen Z dan Boomer dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa cara mengatasi gap antara karyawan Gen Z dan Boomer di perusahaan. Kami akan memberikan tips dan panduan praktis untuk membangun hubungan yang sehat antara kedua generasi ini, serta mengoptimalkan kinerja mereka.

1. Membangun kesadaran dan pengertian yang saling menguntungkan.

Salah satu langkah pertama dalam mengatasi gap antara karyawan Gen Z dan Boomer adalah dengan membangun kesadaran dan pengertian yang saling menguntungkan di antara keduanya. Perusahaan dapat membantu karyawan untuk memahami perbedaan-nilai-nilai, motivasi, gaya kerja, dan preferensi yang dimiliki oleh masing-masing generasi. Hal ini dapat dilakukan melalui program pelatihan atau workshop yang mengajarkan tentang perbedaan antara kedua generasi ini dan bagaimana cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan efektif.

2. Membangun kolaborasi tim lintas generasi.

Penting bagi perusahaan untuk mempromosikan kolaborasi tim yang melibatkan karyawan dari berbagai generasi. Dengan cara ini, karyawan Gen Z dan Boomer dapat saling belajar dan  saling memahami dengan lebih baik. Misalnya, perusahaan dapat mengadakan proyek tim yang melibatkan karyawan dari berbagai generasi, sehingga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dan bekerja bersama. Hal ini akan membantu menciptakan ikatan antara kedua generasi, serta memfasilitasi pertukaran ide dan pengetahuan.

3. Menggunakan teknologi dengan bijak.

Generasi Z terbiasa dengan teknologi dan memiliki keterampilan digital yang kuat, sedangkan Boomer mungkin merasa sedikit tertinggal dalam hal ini. Namun, teknologi adalah alat yang dapat digunakan untuk mengatasi gap antara kedua generasi ini. Perusahaan dapat memberikan pelatihan dan dukungan teknologi kepada karyawan Boomer, sehingga mereka dapat mengatasi rintangan teknologi dan memanfaatkannya dalam pekerjaan sehari-hari. Di sisi lain, karyawan Gen Z dapat membantu karyawan Boomer dalam memahami dan menggunakan teknologi dengan lebih baik. Ini adalah kesempatan bagi kedua generasi untuk saling belajar dan saling melengkapi.

4. Membangun kultur yang inklusif.

Untuk mengatasi gap antara karyawan Gen Z dan Boomer, perusahaan perlu membangun kultur yang inklusif di tempat kerja. Karyawan dari berbagai generasi harus merasa didengar, dihargai, dan dihormati. Ini dapat dicapai melalui pengakuan dan penghargaan atas kontribusi yang diberikan oleh setiap karyawan, tanpa memandang usia atau generasi mereka. Perusahaan juga perlu menciptakan kesempatan partisipasi dan keterlibatan yang setara bagi semua karyawan, serta menghargai keberagaman dan perspektif yang berbeda-beda.

5. Mendorong pembelajaran dan pertukaran pengetahuan.

Pertukaran pengetahuan dan keterampilan antara karyawan Gen Z dan Boomer sangat penting untuk mengatasi gap. Perusahaan dapat menciptakan program pembelajaran yang memungkinkan karyawan untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan. Misalnya, perusahaan dapat mengadakan mentoring lintas generasi, di mana karyawan Boomer dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka kepada karyawan Gen Z, dan sebaliknya. Pembelajaran berkelanjutan akan membantu membangun hubungan yang solid antara kedua generasi, serta meningkatkan kualitas dan kinerja karyawan secara keseluruhan.

Dalam rangka mendukung perusahaan dalam mengatasi gap antara karyawan Gen Z dan Boomer, Life Skills Indonesia menyediakan berbagai pelatihan dan program pengembangan sumber daya manusia yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi antar generasi. Kami berkomitmen untuk membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis. Untuk informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan layanan kami, silakan hubungi kami di:

Request Pelatihan SDM Life Skills x Life Skills ID
Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:
+62 882-9762-5596‬ (Margareth, Whatsapp)

Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:
+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)

Daftar Pustaka:

  1. Smith, J. (2019). Generational differences in the workplace: What managers need to know. Harvard Business Review. Diakses dari https://hbr.org/2019/04/generational-differences-in-the-workplace-what-managers-need-to-know
  2. Liden, R. C., & Maslyn, J. M. (2019). Multipler generations in the workplace: Implications for human resource development. Human Resource Development Review, 18(1), 106-125.
  3. Ng, T. W., Eby, L. T., Sorensen, K. L., & Feldman, D. C. (2005). Predictors of objective and subjective career success: A meta-analysis. Personnel Psychology, 58(2), 367-408.
  4. Twenge, J. M., Martin, G. N., & Campbell, W. K. (2018). Decreases in psychological well-being among American adolescents after 2012 and links to screen time during the rise of smartphone technology. Emotion, 18(6), 765-780.
  5. Crump, J. (2020). The Beginner's Guide to Generational Marketing: Gen Z, Millennial, Gen X, and Baby Boomer Demographics. Disponible en: https://delesign.com/industry/Generational-Marketing-Gen-Z-Millennial-Gen-X-Baby-Boomer-Demographics

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.