Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

Kesehatan Mental
Hana Nuralifiah
10 Feb 2021

Halo, Perseners! How’s life?

Kenalin, gue Hana. Gue di sini menulis sebagai associate writer dari Satu Persen.

Kalian pasti pernah disuruh tampil ke depan dan dilihatin sama banyak orang. Entah itu buat jadi public speaker, MC, atau pembawa presentasi di depan guru atau atasan.

Di momen kayak begitu, apa sih yang kalian rasain? Malu? Gugup?

Kalo lo belum bisa ngerasa 100% pede, tenang aja. Gue juga begitu kok. Selama lo masih bisa kendaliin diri, tandanya kegugupan lo masih tahap wajar.

Tapi, ada juga yang gugupnya udah parah banget. Kalo konsultasi ke tenaga profesional, biasanya mereka didiagnosa mengidap gangguan kecemasan sosial.

Apaan tuh? Apakah semacam introvert? Emang gugupnya separah apa sih?

Apa itu gangguan kecemasan sosial?

Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), gangguan kecemasan sosial (atau Social Anxiety Disorder) adalah gangguan mental di mana penderitanya mengalami ketakutan ekstrem ketika berada di situasi sosial. Mereka takut melakukan hal yang memalukan dan mendapat penghakiman, penghinaan, atau penolakan dari orang lain.

Iya sih, semua orang pasti takut kalo dapet perlakuan yang gak menyenangkan kayak begitu. Tapi, kalo pengidap gangguan kecemasan sosial, level gugupnya udah gak bisa disamain lagi kayak orang biasa, guys.

Baca juga: Perbedaan Rasa Takut dan Anxiety

Misalnya, kalo disuruh presentasi, segugup-gugupnya kita pasti berusaha menenangkan diri supaya bisa tampil ke depan. Nah, kalo punya gangguan kecemasan sosial, mungkin banget bagi mereka buat lebih milih kabur demi menghindari presentasi itu.

Di kasus yang lebih parah, mereka bahkan takut makan atau minum di tempat umum kayak kantor atau restoran.

Mereka selalu merasa diperhatiin dan di-judge, jadinya gak bisa melakukan apa pun dengan leluasa kalo lagi di tengah-tengah orang lain.

Padahal, biasanya hal ini gak benar karena orang lain cenderung sibuk sama urusannya masing-masing aja. Gangguan kecemasan lah yang membuat penderitanya berpikir kayak begini.

Kalo kondisinya udah separah itu, jangankan mau kerja atau kuliah. Mereka mungkin banget ngerasain kecemasan-kecemasan yang gak ada habisnya itu bahkan sebelum keluar dari rumah.

Dan itu terjadi gak cuma sehari dua hari aja, tapi bisa berminggu-minggu, lho! Beda sama orang biasa yang cemasnya paling bentaran aja.

Coba Juga: Tes Kecemasan Public Speaking: Bantu Dirimu Mengatasinya

Untuk lebih jelasnya mengenai gangguan kecemasan sosial dan cara mengatasinya, gue bakal bahas di artikel kali ini, ya :)

Gangguan kecemasan sosial: penyebab dan gejala

Setelah memahami bedanya perasaan malu biasa dengan gangguan kecemasan sosial, mungkin lo jadi bertanya-tanya kenapa kecemasan separah itu bisa terjadi. Entah sebagai orang biasa atau orang yang mengalami gangguan tersebut, pada awalnya pasti kalian ngerasa bingung.

Sayangnya, penyebab pasti gangguan kecemasan sosial masih belum diketahui. Penelitian saat ini hanya baru menyepakati bahwa penyebabnya adalah kombinasi faktor lingkungan dan genetika.

Selain itu, bisa juga disebabkan oleh pengalaman buruk, seperti konflik keluarga, bullying, atau pernah dipermalukan di depan banyak orang sebelumnya.

Jadi, penyebabnya bukan gara-gara punya kepribadian introvert ya, guys!

Kelainan fisik juga bisa menyebabkan gangguan kecemasan sosial ini, Perseners. Misalnya, karena ketidakseimbangan serotonin atau amigdala yang terlalu aktif di dalam otak.

Fyi, serotonin adalah zat kimia dalam otak yang mengatur suasana hati. Sedangkan, amigdala adalah bagian otak yang mengontrol respon dari perasaan takut atau cemas.

mengatasi-gangguan-kecemasan
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Nah, penyebab-penyebab tadi dapat mengakibatkan munculnya gejala fisik dan psikologis yang umum ditemui pada penderita gangguan kecemasan sosial.

Gejala fisik ketika penderita melakukan interaksi sosial dapat berupa perasaan malu, mual, gemetaran, pusing, deg-degan, keringetan, sampe akhirnya sulit ngomong.

Sedangkan, gejala psikologis yang mungkin terjadi adalah merasa khawatir sama suatu acara sosial berminggu-minggu sebelum hari-H (alias lama banget cemasnya, guys!), menghindari situasi sosial, takut mempermalukan diri sendiri, dan ujung-ujungnya bisa bolos sekolah atau kerja karena kecemasan ini.

Baca juga: Social Skill: Tips Agar Lebih Mudah Berteman

Mungkin lo udah beberapa kali notis gue nyinggung-nyinggung soal ‘situasi sosial’ dan bertanya-tanya, sebenarnya situasi sosial macam apa sih yang bikin penderita gangguan ini kambuh?

Penderita gangguan kecemasan sosial ini bisa jadi mencemaskan sebagian situasi sosial aja. Tapi, bisa juga ngerasa cemas sama situasi sosial dalam bentuk apa pun. Termasuk wawancara kerja, menanyakan sesuatu ke orang lain, belanja, pergi ke toilet umum, order makanan di restoran, berbincang di telepon, dan lain-lain.

Karena itu, orang yang mengidap gangguan kecemasan sosial ini jadi gak bisa menjalani kesehariannya dengan normal. Soalnya, berhadapan sama orang lain aja rasanya cemas terus.

Untungnya, gangguan kecemasan sosial ini bisa disembuhkan, lho! Artinya, orang yang mengidap gangguan ini punya kesempatan buat bisa hidup normal lagi.

Nah, gimana sih caranya?

Cara mengatasi gangguan kecemasan sosial

Barangkali lo atau orang yang lo kenal mengalami gejala-gejala yang udah gue sebutin tadi. Well, ada beberapa cara yang disarankan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial tersebut.

1. Pola hidup sehat untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan sosial

Menerapkan pola hidup sehat gak bakal bisa bikin lo langsung sembuh ya, Perseners. Gangguan kecemasan sosial tetaplah gangguan klinis yang perlu penanganan dari tenaga kesehatan.

Tapi, seenggaknya pola hidup sehat bisa membantu buat ngurangin gejalanya. Misalnya, dengan menghindari kafein, tidur 6-8 jam per hari, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Selain itu, hubungan yang sehat dan suportif dengan orang lain juga bisa membantu kesembuhan lo.

2. Mengatasi gangguan kecemasan sosial dengan pengobatan

Nah, meredakan gejala gangguan kecemasan juga bisa dengan mengonsumsi obat-obatan; seperti obat anti kecemasan, antidepresan, dan lain-lain.

Tapi, jangan sembarangan minum obat, ya! Pastikan minum obat sesuai resep dokter, di mana dosis dan jangka waktunya pasti udah disesuaikan dengan kebutuhan lo.

3. Pergi ke tenaga profesional dan terapi gangguan kecemasan

Pada akhirnya, mendapat diagnosa dari tenaga profesional itu penting banget. Soalnya, kalo cuma perkiraan sendiri belum tentu bener, guys. Jadi, gak ada salahnya buat konsultasi ke psikolog atau psikiater, supaya gak self-diagnose.

Kalo lo beneran didiagnosa punya gangguan ini, biasanya lo bakal diarahkan dan dipandu sama tenaga profesional buat menjalani sesi terapi. Terapinya bisa macem-macem, dari terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, atau terapi bicara.

Baca Juga: Tips Pertama Kali Konseling Online dengan Psikolog: Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

mengatasi-gangguan-kecemasan
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Jadi, kita bisa simpulin kalo gangguan kecemasan sosial adalah gangguan mental serius yang butuh pengobatan dari tenaga profesional. Gangguan kecemasan sosial ini perlu ditangani, supaya penderitanya bisa sembuh dan menjalani kesehariannya lagi. Kalau gak ditangani, mereka yang mengidap gangguan ini bakal kesulitan untuk berfungsi dalam kehidupan sosial.

Setelah baca pemaparan gue di atas, mungkin lo jadi ada niatan buat pergi ke tenaga profesional untuk mengecek kondisi mental lo. Atau lo punya orang terdekat yang perlu konsultasi. Tapi, mungkin lo bingung mau cari tenaga profesional ke mana.

Untuk mengatasi masalah itu, mungkin layanan konsultasi dari Satu Persen bisa membantu lo. Konseling sendiri memang layanan dari Satu Persen yang hadir untuk menangani masalah klinis seperti gangguan kecemasan sosial. Di konseling, lo bakal dapetin semua yang lo butuhkan dari psikolog, termasuk diagnosa, terapi, serta asesmen mendalam.

Mentoring-5

Oh iya, dapetin informasi seputar kecemasan sosial gak cuma dari artikel ini aja, lho. Lo juga bisa simak pembahasan mengenai social anxiety dan cara mengatasinya di video YouTube Satu Persen di bawah.

Oke deh, gue cukupkan tulisan gue sampe di sini dulu. Semoga bermanfaat dan bisa ngebantu lo yang lagi butuh solusi.

Gue harap, yang mengidap gangguan ini bisa lekas baikan, ya! Pelan-pelan aja, yang penting berkembang Satu Persen setiap hari menuju #HidupSeutuhnya :)

Akhir kata, thanks a million!

mengatasi kecemasan sosial

Referensi

Higuera, V. (September 3, 2018). Social Anxiety Disorder. Retrieved on January 29, 2021 from https://www.healthline.com/health/anxiety/social-phobia.

National Institute of Mental Health. (n.d). Social Anxiety Disorder: More Than Just Shyness. Retrieved on January 29, 2021 from https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness/index.shtml.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.